Blogger news

Active Search Results

Saturday, July 14, 2012

Kutu pada burung kenari


KUTU PADA BURUNG KENARI


KUTU BURUNG
Burung kenari juga sering diserang oleh kutu burung sehingga proses produksi dan penetasan telur yang dierami terganggu. Kutu burung yang menyerang kenari jantan akan mengakibatkan suara menjadi berkurang. Burung kenari yang terserang kutu burung menunjukkan tanda-tanda gelisah, sering menggigit-gigit bulu (Jw. didis), frekuensi suara berkurang, jika bulu burung disingkap akan tampak kutu-kutu yang bergerak di antara bulu. Jika tidak segera diobati, burung kenari yang terserang kutu burung lama kelamaan berat badan menjadi menurun, nafsu makan akan menurun, dan akhirnya mati.


PENYEBAB utama serangan kutu burung adalah kondisi sangkar yang kotor, lembab, berbau, dan burung jarang mandi.


PENCEGAHAN terhadap kutu burung dapat dilakukan dengan :
Rutin cuci kandang,setiap hari atau sepekan sekali sehingga kandang selalu bersih dan bebas kutu.
Cuci dengan sabun antiseptik atau juga semprot berkala dengan antikutu.
Jemur
Penjemuran,selain bermanfaat untuk burung,juga bisa meminimalisasi pengembangbiakkan jamur dan kutu di luar tubuh burung.
Hindari kondisi lembab untuk lingkungan burung.
Dalam hal sangkar misalnya, kalau dalam kondisi basah jangan langsung dimasukkan ke rumah. Keringkan,dan kalau perlu Anda punya hairdryer khusus sangkar/peralatan untuk burung.
Hairdryer akan sangat bermafaat kalau kita tidak sempat menunggu keringnya sangkar secara alamiah (sinar matahari) padahal pada saat yang sama sangkar (dan burungnya)harus segera masuk rumah.
Lakukan penyemprotan rutin dengan obat kutu atau antiseptik ke benda-benda yang berhubungan dengan burung dan juga lantai jemurnya (kalau sering meletakkan burung di lantai) dsb.menjaga kebersihan sangkar, menyediakan air yang cukup untuk mandi, dan burung sering dijemur.
Pastikan bahwa semua burung yang Anda miliki bebas kutu. Kalau membeli burung baru, pastikan semprot dengan larutan anti-kutu sebelum dicampur/dekatkan dengan burung lain.


PENGOBATAN
Sebelum melakukan pengobatan,pastikan burung dalam kondisi sehat secara umum.
Jangan melakukan pengobatan anti-kutu ketika burung sakit pilek dsb,
Karena pada saat itu daya tahan burung sedang lemah.
Dalam kondisi ini,kalau burung diterpa obat anti kutu dia akan mudah ngedrop karena obat tersebut minimal mengandung insektisida jenis tertentu yang bisa "memabukkan" burung.
Memilih kutu ada dua yaitu : Kimiawi dan non-kimiawi.


Kimiawi
obat-obatan yang dijual secara umum dengan nama/merek yang berbeda-beda.
Bentuknya juga macam-macam. Ada yang cair,serbuk juga pasta.
Penggunaan
Untuk menggunaan obat kimiawi,baca aturan pakai yang tertera dalam kemasan dan ikuti secara disiplin.
Jangan bereksperimen untuk menambah atau mengurangi dosis yang ditentukan kecuali Anda sudah memiliki pengalaman sebelumnya atau pernah mendapat informasi dari sumber/teman yang bisa dipercaya dan pernah mengaplikasikannya.
Perhatian:
Untuk obat kimiawi,
gunakan sebagaimana peruntukannya.
Jangan gunakan obat kutu untuk anjing pada burung.
Antikutu untuk hewan besar sangat beda konsentrasi zat beracunnya dibanding untuk burung.
Kalaupun Anda akan mengurangi dosisnya dengan cara kira-kira,maka akan berisiko tetap
kebanyakan (bisa menyebabkan burung kelenger…) atau kurang (bisa menyebabkan pengobatan tidak efektif dan juga membuat kutu resisten/kebal sehingga semakin sulit dibasmi).
Non-kimiawi
obat bermacam-macam antara lain :
air rebusan daun sirih, air bekas cucian beras, air rebusan buah jambe (jarang dan sulit ditemukan) dll.
Penggunaan
Untuk pengobatan secara non-kimiawi:
~Air daun sirih: rebus 7-10 helai daun sirih dengan air sebanyak 1 liter (4 gelas ukuran normal).
Setelah direbus sampai air berwarna hijau gelap (1 liter) diangkat dan didinginkan Air itu bisa disemprotkan ke burung secara merata dan usahakan benar-benar bisa masuk sampai ke bulu terdalam.
Paling aman, burung dipegang dan dimandikan secara langsung di tangan sehingga air sirih merata membasahi bulu tanpa banyak mengenai mata burung
(kalaupun kena juga nggak apa-apa asal tidak keterpa terus-menerus).
Setelah dimandikan air sirih, jangan dibilas dulu sampai sekitar 1-2 jam(agar kutu dan telornya benar-benar mati.
~Untuk air bekas cucian beras,gunakan sama dengan cara untuk air rebusan daun sirih. Sebenarnya,air cucian beras tidak bersifat racun tetapi bisa menembus lapisan lilin pada bulu burung.
Artinya,dia hanya bersifat "merontokkan" / melepaskan "pegangan" telor dan kutu pada bulu burung.
Dengan demikian,penggunaan air cucian beras harus dibarengi dengan upaya melepaskan kutu secara manual dari bulu (dengan cara ditekan dan seret bulu burung). Artinya, penggunaan air cucian beras bisa dikombinasikan dengan penggunaan air sirih sehingga pembasmian kutu benar-benar efektif.
Pembasmian parasit burung secara menyeluruh,Sebenarnya yang disebut "kutu"adalah mengacu pada berbagai artropoda berukuran kecil hingga sangat kecil (wikipedia.com).
Nama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil (seperti kutu air),serangga (seperti kutu kepala dan kutu daun),serta — secara salah kaprah —
berbagai anggota Acarina (tungaudan caplak, yang berkerabat lebih dekat dengan laba-laba daripada
serangga). Semua disebut "kutu"karena ukurannya yang kecil.
Dengan demikian, pengertian awam istilah ini tidak memiliki arti taksonomi.
Dalam arti lebih sempit, kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo.
Phtiraptera yangn semuanya adalahparasit).
Dalam bahasa Indonesia keduanya tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo Hemiptera) dan beberapa anggota ordo Coleoptera.
Untuk menjelaskan,diberi keterangan di belakang kata"kutu".
Para biologiwan berusaha mendayagunakan kata tuma bagi kelompok Phtiraptera, walaupun menyadari terdapat kesulitan dalam penerapannya.
Berkaitan dengan aneka jenis serangga yang sebenarnya juga menjadi pengganggu burung,seperti caplak dan gurem (kremi)
sebagai bentuk serangga yang lebih suka merayap dan bersifat parasit,sebaiknya kita memilih antikutu yang bisa mengatasi berbagai gangguan tersebut.
Saat ini telah diproduksi anti-kutu yang aman untuk burung tetapi manjur untuk membasmi bergagai jenis kutu, termasuk juga semut,parasit lain serta jamur (fungi) dan juga bisa digunakan sebagai antiseptik.
Antikutu tersebut adalah FreshAves. Sesuai namanya, FreshAves ditujukan untuk membuat burung fresh atau segar karena terbebas dari semua jenis serangga pengganggu seperti kutu burung, caplak, tungau, gurem,semut dan parasit pengganggu lainnya.
FreshAves mengandung permethrine dan piperonyl butoxide. Permethrine dikenal sebagai pestisida yang aman yang sudah diujikan untuk penyemprotan nyamuk demam berdarah di berbagai wilayah di Indonesia.
Berdasar uji coba tersebut,permethrine terbukti mempunyai aktivitas insektisidal yang sangat tinggi baik untuk lalat, nyamuk, kutu dan insekta pengganggu yang lain,baik terhadap kecepatan kerja maupun efek residualnya. Dan yang lebih penting lagi, aman untuk hewan peliharaan dan manusia.
Sedangkan piperonyl butoxide merupakan sinergis dari permethrine, yakni berfungsi meningkatkan daya racun.
Perlu diketahui, (zat) sinergis dalam insektisida bisa jadi tidak beracun tetapi bisa meningkatkan daya bunuh terhadap obyek. Contoh :
sinergis ini, selain piperonyl butoxide adalah sesamin (minyak yang berasal dari biji wijen).
Dengan kandungan seperti itu,FreshAvesl sangat tepat untuk digunakan sebagai pembasmi kutu dan segala parasit pengganggu burung Anda.













Cari Artikel Seputar Burung yang Anda Inginkan Disini


0 comments:

Post a Comment