Blogger news

Active Search Results

Saturday, July 14, 2012

Tungau pada burung kenari



















TUNGAU PADA BURUNG KENARI
Apabila rekan-rekan hendak membeli kenari baru yg di beli dari PB atau rekan sesama pecinta burung hendaknya mengamati hal ini dengan melihat sekilas kondisi bulu burung.
Mungkin hal yang sering dilupakan bahwa bulu yang sudah bagus dianggap sudah terbebas dari gangguan tungau (kutu).
Dalam perawatan kenari 'baru' dianjurkan untuk melakukan karantina terlebih dahulu hal ini sebagai antisipasi dari berbagai gangguan bawaan, mengkarantinakan burung yg baru beli dimaksudkan agar kita dapat mengamati dan membedakan kualitas burung yang sudah kita punyai dengan burung yang baru kita beli.
Tungau Merah bentuknya seperti layaknya tungau padi namun
berwarna merah dan kelihatan lebih besar dari tungau lain yang sering menyerang kenari. mungkin rekan-rekan dapat melihat gambar yang sempat saya ambil, tungau ini seakan badannya penuh dengan darah yang bening.
Beberapa analisa menyebut tungau ini dengan julukan Kutu Penghisap Darah,kebenarannya sayapun kurang mengerti, yang saya tahu beberapa kasus kematian mendadak setelah saya periksa ditemukan tungau Jenis tungau ini bergerombol pada satu tempat dan badannya gemuk seakan memang berisi darah.
Beberapa pendapat juga meyakini bahwa tungau merah merupakan kutu yang paling berbahaya dan pemelihara wajib ambil langkah segera untuk membasminya.
Tungau ini mampu membawa kematian dengan cepat dalam hitungan jam, karenanya beberapa gejala juga perlu kita waspadai.
Banyak kejadian burung yang beberapa jam sebelumnya mampu bernyanyi indah seketika mati, burung tiba-tiba terjatuh dari tangkringan dan kelihatan limbung.
Mungkin rekan-rekan boleh menafsirkan sendiri penyebab kematiannya, tetapi tidak ada salahnya kita waspada, kondisi seperti ini juga berlaku pada burung yang sudah terkena serangan tungau merah.
Tungau ini diyakini menggerombol dan secara periodik menyerang bersama sama.
Gejala yang mungkin kita kenali secara umum saat kenari kita mematuki bulu dengan tiba tiba, atau sering gelisah, kecenderungan ingin mandi saat melihat air ( meskipun malam hari ), bulu kusam dan perlahan tubuh kurus, ini merupakan gejala kutu pada umumnya.
Ada sedikit perbedaan dengan analisa jika terkena kutu merah, bulu burung mungkin tidak terlalu kusam tetapi bulu agak mengembang diikuti kurus dan dalam tempo yang lebih singkat. Apabika Terlambat menanganinya maka akan menyebabkan kematian.
Secara teori tungau akan bergerak dari bawah keatas melewati atas tenggorokan dalam 1 kali 24 jam ,




karenannya pengobatan yang efektif dengan memberikan tetes pada tengkuk, hal ini juga memberikan efek, pada pengobatan kenari yang mengalami gangguan tenggorokan.
Namun untuk pengobatan burung yang terkena tungau merah ini disarankan untuk merawat secara lebih detail dan memperhatikan tempat yang sering dijadikan hunian tungau.\

PENCEGAHAN
-Pastikan bahwa semua burung kenari yang Anda miliki bebas kutu.
Kalau membeli burung baru, pastikan semprot dengan larutan anti-kutu sebelum dicampur/dekatkan dengan burung lain.
Terlebih lagi, jangan langsung dimasukkan ke karamba umum (karamba yang dipakai bareng bergantian dengan burung lainnya di rumah Anda). Kalau memang kutuan, air bekas mandi burung tersebut pasti meninggalkan telor/kutu yang bisa menular ke burung lain saat burung lain mandi di tempat tersebut.
Bersihkan dengan menyemprot karamba yang habis digunakan oleh burung baru itu dengan obat anti kutu.
Sama dengan masalah karamba,juga masalah kerodong. Jangan saling tukar kerodong dengan kerodong "burung asing".
Kalau dapat kerodong dari teman, pastikan juga dicuci bersih dan diobati anti kutu.
-Rutin cuci sangkar burung kenari Anda, tiap tiga hari sekali atau sepekan sekali ketika burung Anda dimandikan di karamba.
-Jemur. Penjemuran, selain bermanfaat untuk burung, juga bisa meminimalisasi pengembangbiakkan jamur dan kutu di luar tubuh burung.
-Hindari kondisi lembab untuk lingkungan burung.
-Lakukan penyemprotan rutin dengan obat kutu atau antiseptik ke benda-benda yang berhubungan dengan burung.

PENGOBATAN

-Sebelum melakukan pengobatan, pastikan burung kenari dalam kondisi sehat secara umum. Jangan
melakukan pengobatan anti-kutu ketika burung sakit pilek dsb karena pada saat itu daya tahan burung
sedang lemah. Dalam kondisi ini, kalau burung diterpa obat anti kutu dia akan mudah ngedrop karena obat kutu biasanya mengandung insektisida jenis tertentu yang bisa "memabukkan" burung.
Memilih obat. Obat kutu ada dua. Kimiawi dan non-kimiawi.

Kimiawi adalah  : obat-obatan yang dijual secara umum dengan nama/merek yang berbeda-beda.
Bentuknya juga macam-macam. Ada yang cair, serbuk juga pasta.


Penggunaan
-Untuk penggunaan obat kimiawi, baca aturan pakai yang tertera dalam kemasan dan ikuti secara disiplin. Jangan bereksperimen untuk menambah atau mengurangi dosis yang ditentukan kecuali Anda sudah memiliki pengalaman sebelumnya atau pernah mendapat informasi dari sumber/teman yang bisa dipercaya dan pernah mengaplikasikannya.


Obat non-kimiawi adalah : obat-obatan yang di dapat secara alami, obat non-kimiawi ada bermacam-macam,antara lain air :
Rebusan daun sirih, air bekas cucian beras, air rebusan buah jambe (jarang dan sulit ditemukan) dll.

Penggunaan
-Untuk pengobatan secara non-kimiawi:
-Air daun sirih: rebus 7-10 helai daun sirih dengan air sebanyak 1 liter (4 gelas ukuran normal).
Setelah direbus sampai air berwarna hijau gelap (1 liter) diangkat dan didinginkan Air itu bisa disemprotkan ke burung secara merata dan usahakan benar-benar bisa masuk sampai ke bulub terdalam. Paling aman, burung dipegang dan dimandikan secara langsung di tangan sehingga air sirih merata membasahi bulu tanpa
banyak mengenai mata burung (kalaupun kena juga nggak apa-apa asal tidak keterpa terus-menerus).
Setelah dimandikan air sirih, jangan dibilas dulu sampai sekitar 1-2 jam (agar kutu dan telornya benar-benar "tahu rasa deh" hehehe).
-Untuk air bekas cucian beras, gunakan sama dengan cara untuk air rebusan daun sirih. Sebenarnya, air cucian beras tidak bersifat racun tetapi bisa menembus lapisan lilin pada bulu burung. Artinya, dia hanya bersifat "merontokkan" / melepaskan "pegangan" telor dan kutu pada bulu burung. Dengan demikian, penggunaan air cucian beras harus dibarengi dengan upaya melepaskan kutu secara manual dari bulu (dengan cara ditekan dan seret bulu burung). Artinya, penggunaan air cucian beras bisa dikombinasikan dengan penggunaan air sirih sehingga pembasmian kutu benar- benar efektif.






Cari Artikel burung kenari di sini

0 comments:

Post a Comment